Kamis, 20 Februari 2014

TRAGEDI HEYSEL


Kala Liverpool Dikoyak Hooligan


Ajang Piala Champion telah membuat nama Liverpool melambung di Eropa. Namun, pada ajang ini pula nama Liverpool pernah terjerembab. Pada 29 Mei 1985, terjadi peristiwa memilukan dan menorehkan sejarah buram dalam sepakbola, yang terkenal sebagai Tragedi Heysel.

Tragedi ini terjadi sesaat sebelum partai final Piala Champion 1985 di Stadion Heysel, kota Brussel, Belgia, yang mempertemukan Liverpool melawan Juventus dimulai. Pada peristiwa hitam ini tercatat 39 penonton, kebanyakan pendukung Juventus tewas diterjang hooligan yang berkedok baju The Reds Liverpool.

Dari 39 penonton yang tewas, 32 orang adalah suporter Juventus, empat orang warga negara Belgia, dan dua orang Perancis serta seorang Irlandia.

Seorang wartawan Inggris, David Lacey, yang menyaksikan secara langsung menggambarkan kerusuhan pada Rabu, 29 Mei 1985 sebagai malam yang mengerikan. Dalam laporannya Lacey menulis : "Liverpool kehilangan gelarnya semalam karena dikalahkan Juventus, namun permainan sepakbola lebih kehilangan. Sebuah kehilangan yang sangat dalam".

Liverpool memang datang ke Stadion Heysel sebagai juara bertahan berkat juara pada tahun sebelumnya.

Kerusuhan terjadi satu jam sebelum pertandingan digelar. Seorang pewarta televisi asal Venezuela menceritakan lebih terperinci. "Pukul 18.00 para penonton mulau memasuki Stadion dan mencari sektor yang sesuai dengan tiketnya. Warna hitam-putih yang menandakan pendukung Juventus di sebelah kanan, sedangkan warna merah suporter Liverpool di sebelah kiri. Tak banyak Polisi di Stadion, dan memang tak seorang pun cemas.

Pada sektor Z, dekat dengan sektor para penonton Liverpool, terlihat beberapa penonton yang bukan pendukung kedua tim. Mereka adalah orang - orang Belgia, tapi banyak juga penonton asal Italia, sendirian atau membawa anak dan istri. Sektor Z ini hanya dijaga dua orang polisi.

Pada pukul 19.00 atau satu jam sebelum pertandingan dimulai, pecahlah tragedi memilukan. Ternyata sektor Z yang banyak menyumbang korban. Hanya dalam 10 menit korban bergelimpangan ketika para hooligans yang mabuk menyerang sektor yang sama sekali tak punya kekuatan dalam bertahan. Tragedi memilukan telah terjadi.

Pendukung Juventus tidak tinggal diam. Selain mengibarkan spanduk berisi makian Reds Animal, serangan balasan dari para Juventini akhirnya benar - benar mengobarkan huru - hara besar.

"Seharusnya, pertandingan ini ditunda. Tapi, ketika jam sampai pada angka 21.29, dua kapten, Phil Neal dan Gaetano Scirea mengumumkan pertandingan akan dimainkan. Pertandingan pun tetap digelar di tengah kepahitan."

Kekalahan 0-1 Liverpool dari Juventus pada pertandingan itu sekaligus juga menorehkan luka yang dalam bagi Inggris. Karena peristiwa ini, tim - tim dari Inggris dilarang bermain di kancah Internasional selama lima tahun lamanya.

MEMORI

Pada 1988 Asosiasi Keluarga Korban Heysel didirikan dengan presidennya Ottelo Lorentini. Anak Otello, Roberto, adalah salah satu korban. Roberto seorang dokter dan tewas tertimpa tembok yang roboh ketika sedang memberikan pernapasan buatan untuk seorang anak. Asosiasi ini tidak aktif lagi sejak 1992 setelah penyelidikan kasus Heysel ditutup.

Sementara itu, Stadion Heysel yang dibangun pada 1930, kemudian dipugar pada 1993 dan berganti nama menjadi Stadion King Boudouin. 

Pada pergelaran 2005, dimana nama kompetisi sudah berubah menjadi Liga Champion, Liverpool kembali bertemu Juventus. Seorang lelaki tua bernama Terry Wilson mendadak menjadi popular sama terkenalnya dengan Steven Gerrard.

Pada 1985, Wilson telah berangkat remaja, sosok yang beringas, no brain, dan asal gebrak. Lalu, yang terjadi kemudian pada Wilson adalah penghuni terali besi penjara karena menjadi bagian dari peristiwa kerusuhan tragedi Heysel.

Menghabiskan dua halaman di buku match programme, wajah Wilson terpampang di bawah judul "I am sorry". "Saya meminta maaf soal ulah saya pada malam itu di Heysel. Saya sama sekali tidak bangga pada ulah saya ketika itu", kata Wilson.

Di Stadion Anfield pada April 2005, Wilson menjadi bagian dari suporter Liverpool yang mengibarkan banner bertuliskan Memoria e amicizia, yang berarti "Dalam memori dan persahabatan".

Di hadapan Phil Neal, Michel Platini dan Ian Rush, sosok - sosok yang terlibat pada pertandingan di Heysel, Liverpool kemudian sukses membalas kekalahan pada 20 tahun lalu, tapi tanpa balas dendam kekerasan dari fans Juventus.

Seminggu kemudian, Juventus tak mampu mengejar defisit gol atas Liverpool ketika bermain di Delle Alpi, Juventus kalah dan The Reds meluncur ke babak semifinal untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, serta berlanjut menjadi juara.

Daftar Korban Tewas Tragedi Heysel :

- Rocco Acerra (29)
- Bruno Balli (50)
- Alfons Bos
- Giancarlo Bruschera (21)
- Andrea Casula (11)
- Giovanni Casula (44)
- Nino Cerullo (24)
- Willy Chielens 
- Giuseppina Conti (17)
- Dirk Daenecky 
- Dionisio Fabbro (51)
- Jacques Francois
- Eugenio Gagliano (35)
- Francesco Galli (25)
- Giancarlo Gonelli (20)
- Alberto Guarini (21)
- Giovacchino Landini (50)
- Roberto Lorentini (31)
- Barbara Lusci (58)
- Loris Messore (28)
- Gianni Mastrolaco (20)
- Sergio Bastino Mazzino (38)
- Luciano Rocco Papaluca (38)
- Luigi Pidone (31)
- Bento Pistolato (50)
- Patrick Radcliffe
- Domenico Ragazzi (44)
- Antonio Ragnanese (29)
- Claude Robert
- Mario Ronchi (43)
- Domenico Russo (28)
- Tarcisio Salvi (49)
- Gianfranco Sarto (47)
- Amedeo Giuseppe Spolaore (55)
- Mario Spanu (41)
- Tarcisio Venturin (23)
- Jean Michel Walla 
- Claudio Zavaroni (28)


Selasa, 11 Februari 2014


KOP CLASSICS



Lagu pertama yang mengudara di Anfield adalah When The Saints Go Marching In pada tahun 1962. Namun lagu paling melegenda adalah lagu You'll Never Walk Alone yang dinyanyikan pertama kali di Anfield di tahun 1963. Awalnya lagu dipopulerkan oleh grup band lokal Liverpool, Gerry and the Pacemakers. Sejak saat itu You'll Never Walk Alone menjadi lagu kebangsaan suporter Liverpool baik di saat suka maupun duka.



1. YOU'LL NEVER WALK ALONE

Lagu ini ditulis oleh Rogers dan Hammerstein untuk drama musikal Broadway berjudul Carousel. Lantas grup band Gerry and the Pacemakers menyanyikan lagu tersebut di Anfield, Oktober 1963. Hingga lagu ini menjadi lagu kebangsaan bagi seluruh suporter Liverpool di seluruh dunia.





When you walk through a storm

Hold your head up high

And don't be afraid of the dark

At the end of the storm 

There's a golden sky 

And the sweet silver song of a lark 


Walk on through the wind 

Walk on through the rain 

Tho' your dreams be tossed and blown 


Walk on, Walk on 

With hope in your heart 

And you'll never walk alone 

You'll never walk alone 



2. Fields of Anfield Road

Aslinya lagu ini berjudul Fields of Athenry dan ditulis pada tahun 1979. Lantas lagu ini diadopsi pendukung Celtic, Desember 1995 Fields of Anfield Road dinyanyikan pertama kali di Stadion Anfield.



Outside the Shankly Gates
I heard a Kopite calling
Shankly, they have taken you away
But you left a great eleven
Before you went to heaven
Now it's glory round the Fields of Anfield Road

All round the Fields of Anfield Road
Where once we watched the King Kenny play (and he could play)
We had Heighway on the wing
We had dreams and songs to sing
Of the glory round the Fields of Anfield Road

Outside the Paisley Gates
I heard a Kopite calling
Paisley, they have taken you away
You led the great eleven

Back in Rome in seventy seven
And the Redmen they're still playing the same way

All round the Fields of Anfield Road
Where once we watched the King Kenny play (and he could play)
We had Heighway on the wing
We had dreams and songs to sing
Of the glory round the Fields of Anfield Road




3. Liverbird Upon My Cest

Aslinya lagu ini berjudul Ballad of the Green Berets, liriknya ditulis Sersan Barry Sadler dan musiknya ditulis Robin Moore. Sekitar tahun 1980-an lagu digubah menjadi lagu The Kop oleh Phil Aspinall dan pertama kalinya dinyanyikan pada tahun 1986.


Here's a song about a football team
The greatest team you've ever seen
A teams that plays total football
They've won the league, Europe and all

A Liverbird upon my chest
We are the men, of Shankly's best
A team that plays the Liverpool way
And wins the championship in May

With Kenny Dalglish on the ball
He was the greatest of them all
And Ian Rush, four goal or two
Left Evertonians feeling blue

A Liverbird upon my chest
We are the men, of Shankly's best
A team that plays the Liverpool way
And wins the championship in May

Now if you go Goodison way
Hard luck stories you hear each day
There's not a trophy to be seen
'Cos Liverpool have swept them clean

A Liverbird upon my chest
We are the men, of Shankly's best
A team that plays the Liverpool way
And wins the championship in May

Now on the glorious 10th of May
There's laughing reds on Wembley way
We're full of smiles and joy and glee
It's Everton 1 and Liverpool 3

A Liverbird upon my chest
We are the men, of Shankly's best
A team that plays the Liverpool way
And wins the championship in May

Now on the 20th of May
We're laughing still on Wembley Way
Those Evertonians are feeling blue
It's Liverpool 3 and Everton 2

A Liverbird upon my chest
We are the men, of Shankly's best
A team that plays the Liverpool way
And wins the championship in May
And as we sang round Goodison Park
With crying blues all in a nark
They're probably crying still
at Liverpool 2 and Everton nil

A Liverbird upon my chest
We are the men, of Shankly's best
A team that plays the Liverpool way
And wins the championship in May

We remember them with pride
Those mighty reds of Shankly's side
And Kenny's boys of 88
There's never been a side so great

A Liverbird upon my chest
We are the men, of Shankly's best
A team that plays the Liverpool way
And wins the championship in May

Now back in 1965
When great Bill Shankly was alive
We're playing Leeds, the score's 1-1
When it fell to the head of Ian St John

A Liverbird upon my chest
We are the men, of Shankly's best
A team that plays the Liverpool way
And wins the championship in May

On April 15th 89
What should have been a joyous time
Ninety six friends, we all shall miss
And al the Kopites want justice (JUSTICE)





4. Poor Scouser Tommy


Let me tell you the story of a poor boy
Who was sent far away from his home
To fight for his king and his country
And also the old folks back home

So they put him in a Highland division
Sent him off to a far foreign land
Where the flies swarm around in their thousands
And there's nothing to see but the sand

In a battle that started next morning
Under a Libyan sun
I remember that poor Scouser Tommy
Who was shot by an old Nazi gun

As he lay on the battle field dying
With the blood rushing out of his head (of his head)
As he lay on the battle field dying (dying dying)
These were the last words he said...

Oh...I am a Liverpudlian
I come from the Spion Kop
I like to sing, I like to shout
I get thrown out quite a lot (every week)

We support the team that plays in red
A team that we all know
A team that we call Liverpool
And to glory we will go

We've won the League, we've won the Cup
We've been to Europe too
We played the Toffees for a laugh
And we left them feeling blue - Five Nil !

One two
One two three
One two three four
Five nil !

Rush scored one
Rush scored two
Rush scored three
And Rush scored four!



5. We've won it 5 times


We've won it 5 times 

We won it at Wem-b-ely (sic) 

We won it in Gay Paris 

In 77 and 84 it was Rome 


We've won it 5 times 

We've won it 5 ti-imes 

in Istanbul, we won it 5 times 


When Emlyn lifted it high 

He lit up the Roman sky 

Thommo in Paris and Souness did it aswell 


We've won it 5 times 

We've won it 5 ti-imes 

in Istanbul, we won it 5 times 


At Wembley we won it at home 

Took 26,000 to Rome 

20,000 to Paris where we won it again (won it again) 


We've won it 5 times 

We've won it 5 ti-imes 

In Istanbul, we won it 5 times 


Stevie G's eyes lit up 

As he lifted the European Cup 

21 years and the cup was coming back home (coming back home) 


We've won it 5 times 

We've won it 5 ti-imes 

In Istanbul, we won it 5 times. 


We'll bring it back home

We'll bring it back hooooome 

In Rome 

We'll bring it back home 



6. Oh Campione


Ooooh Campione,
The one and only,
We're Liverpool,
They say our days are numbered we're not famous anymore,
But Scousers rule the country like we've always done before,
Ooooh Campione,
The one and only,
We're Liverpool



7. We Love you Liverpool


We Love you Liverpool we do. We Love you Liverpool we do.
We Love you Liverpool we do. Oh Liverpool we love you.

Shankly is our hero, he showed us how to play
The mighty reds of Europe are out to win today
He made a team of champions, with every man a king
And every game we love to win and this is what we sing.

We Love you Liverpool we do. We Love you Liverpool we do.
We Love you Liverpool we do. Oh Liverpool we love you.

Clemence is our goalie, the best there is around
And Keegan is the greatest that Shankly ever found
Heighway is our favourite, a wizard of the game
And heres the mighty Toshack to do it once again.

We Love you Liverpool we do. We Love you Liverpool we do.
We Love you Liverpool we do. Oh Liverpool we love you.

We've won the league, we've won the cup, We're masters of the game.
And just to prove how good we are We'll do it all again.
We've got another team to beat and so we've got to try
'Cos we're the best in all the land And that's the reason why ..

We Love you Liverpool we do. We Love you Liverpool we do.
We Love you Liverpool we do. Oh Liverpool we love you.



8. Ste Gerrard Gerrard

Ste Gerrard Gerrard 
He'll pass the ball 40 yards
He's big and he's fucking hard
Ste Gerrard Gerrard

(or)

Ste Gerrard Gerrard
He'll bust em from 40 yards 
He's scouse and he's fucking hard 
Ste Gerrard Gerrard 

(or) 

Ste Gerrard Gerrard 
He's better than Frank Lampard 
He's big and he's fucking hard 
Ste Gerrard Gerrard


9. Istanbul is wonderful


Oh Istanbul (Oh Istanbul)
It's wonderful, it's wonderful

Oh Istanbul is wonderful
it's full of mosques, kebabs and Scousers

Oh Istanbul is wonderful




10. We'll be coming down the road



We'll be coming

We'll be coming

We'll be coming down the road

When you hear the noise of the Bill Shankly boys

We'll be coming down the road



11. We shall not be moved



We shall not we shall not be moved

We shall not we shall not be moved

Just like the team

that's going to win the (European Cup/Championship/FA Cup)

We shall not be moved




12. Steven Gerrard


Steven Gerrard is our captain,

Steven Gerrard is a red,

Steven Gerrard plays for Liverpool,

A Scouser born and bred.




13. Lucas Leiva


His first name is Lucas is Lucas is Lucas,

His 2nd name is Leiva is Leiva is Leiva,

Thats why we like him we like we like him,

In fact we f**king love him love him love him,

woooahh wooooooahhh!


His first name is Lucas is Lucas is Lucas,

His 2nd name is Leiva is Leiva is Leiva,

Thats why we like him we like we like him,

In fact we f**king love him love him love him,

woooahh wooooooahhh!




14. Suarez song


His name is Luis Suarez, he wears the famous Red
I just can't get enough, I just can't get enough
When he scores a volley or when he scores a head
I just cant get enough, I just can't get enough
He scores a goal and the Kop go wild
And I just can't seem to get enough Suarez!
Do-do-do-do-do-do-do
Do-do-do-do-do-do-do
Do-do-do-do-do-do-do
Luis Suarez! 



15. Oh when the Reds



Oh when the Reds 

Go marching in 

Oh when the Reds 

Go marching in 

I wanna be in that number 

Oh when the Reds 

Go marching in 



16. We Love you Liverpool



We Love you Liverpool we do. We Love you Liverpool we do.
We Love you Liverpool we do. Oh Liverpool we love you.


Shankly is our hero, he showed us how to play
The mighty reds of Europe are out to win today
He made a team of champions, with every man a king
And every game we love to win and this is what we sing.


We Love you Liverpool we do. We Love you Liverpool we do.
We Love you Liverpool we do. Oh Liverpool we love you.


Clemence is our goalie, the best there is around
And Keegan is the greatest that Shankly ever found
Heighway is our favourite, a wizard of the game
Anh heres the mighty Toshack to do it once again.


We Love you Liverpool we do. We Love you Liverpool we do.
We Love you Liverpool we do. Oh Liverpool we love you.


We've won the league, we've won the cup,
We're masters of the game.
And just to prove how good we are
We'll do it all again.


We've got another team to beat and so we've got to try
'Cos we're the best in all the land
And that's the reason why ..


We Love you Liverpool we do. We Love you Liverpool we do.
We Love you Liverpool we do. Oh Liverpool we love you.






Senin, 10 Februari 2014

TRAGEDI HILLSBOROUGH

Tanggal 15 April akan selamanya menjadi hari yang emosional bagi seluruh pecinta Liverpool, karena pada hari itu tragedi kelam menodai sejarah panjang The Reds.

Tragedi Hillsborough adalah tragedi yang mengakibatkan kematian para penonton sepak bola karena saling berjejalanyang terjadi pada tanggal 15 April 1989, yang menjadi kandang dari Sheffield Wednesday di kota Sheffield, Inggris.
Pada laga semifinal Piala FA antara Liverpool melawan Nottingham Forest yang digelar di Stadion Hillsborough pada 15 April 1989, sebanyak 96 pecinta Liverpool, kebanyakan berusia belia, tewas. Sebanyak 89 orang adalah laki-laki serta tujuh orang adalah perempuan. Berdasarkan umur, kebanyakan diantaranya berusia dibawah 30 tahun serta 13 orang diantaranya di bawah usia 20 tahun. Korban termuda adalah seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun Sebanyak 730 orang terluka di dalam stadion serta 36 orang terluka di luar stadion. Sementara itu, ratusan orang lainnya mengalami trauma karena peristiwa tersebut.
Jumlah korban meninggal tersebut tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadium dalam sejarah Britania Raya dan tetap menjadi rekor tragedi terbesar yang berhubungan dengan stadion sepak bola di Britania Raya.
Sejak saat itu Liverpool menggelar peringatan tragedi Hillsborough setiap tahun. Ribuan "Liverpudlian" termasuk keluarga korban mendatangi Anfield pada hari itu. Upacara diisi dengan doa bersama, penyalaan lilin dan mengheningkan cipta selama satu menit setelah jarum jam menunjuk angka tiga sore. Tidak diperlukan tiket untuk mengikuti jalannya seremonial ini. 

KEADILAN
Pada 15 April 1989 tak lama setelah kick off berlangsung, mendadak Stadion Hillsborough yang sebenarnya merupakan kandang klub Sheffield Wednesday berubah dari sorak sorai menjadi jeritan kengerian dan kepiluan menyayat hati.
Ribuan pecinta Liverpool yang memadati tribun Lepping Lane End tergencet karena desakan ribuan orang yang masih tertahan di luar. Tercatat 94 nyawa pendukung Liverpool tewas seketika di tempat kejadian akibat tragedi itu. Seorang tewas empat hari kemudian setelah berada dalam kondisi kritis setelah kejadian. Sedangkan korban ke-96 menghembus nafas terakhir setelah empat tahun berada dalam keadaan koma pasca kejadian.
Jumlah penonton yang melebihi kapasitas stadion menjadi kambing hitam. Kabar lain mengatakan kekisruhan terjadi akibat penonton yang berusaha menghindari diri dari kobaran api di salah satu tribun tempat duduk penonton.
Namun, koran The Sun yang berskala nasional menyatakan bahwa pecinta Liverpool yang menjadi biang keladi terjadinya tragedi. Sebuah tamparan yang terasa sangat keras oleh pecinta Liverpool karena tragedi ini hanya berselang empat tahun setelah Tragedi Heysel 1985, dimana Liverpool juga menjadi tertuduh atas tewasnya 39 pecinta Juventus saat terlibat final Piala Champion.
Kini sebuah monumen telah berdiri di Anfield untuk mengenang korban tewas dalam tragedi Hillsborough. Pada monumen diletakkan dua lilin yang menyala sepanjang masa. Dan, jika hari peringatan tersebut bertepatan dengan jadwal pertandingan Liverpool, pihak Klub akan meminta jadwal pertandingan tersebut dapat ditangguhkan atau dialihkan ke hari lain.
Inilah tragedi yang diikemudian hari mengubah dan menjadi pelajaran tentang keburuhan soal standar keamanan stadion sepakbola.
Belakangan berdasarkan hasil penyelidikan dinyatakan bahwa peristiwa tersebut dikarenakan kelalaian pihak kepolisian dan kesalahan pemberitaan oleh The Sun hingga terjadi boikot terhadap The Sun dengan slogan yang sangat terkenal "Don't Buy The Sun". Hal ini membuat PM Inggris David Cameron pun menyatakan permintaan maafnya kepada para keluarga korban.

730 orang terluka di dalam stadiun serta 36 terluka di luar stadion. Ratusan orang mangalami trauma karena peristiwa tersebut.
Berikut ini adalah daftar korban yang meninggal dunia dalam Tragedi Hillsborough:

  • John Alfred Anderson (62)
  • Colin Mark Ashcroft (19)
  • James Gary Aspinall (18)
  • Kester Roger Marcus Ball (16)
  • Gerard Bernard Patrick Baron (67)
  • Simon Bell (17)
  • Barry Sidney Bennett (26)
  • David John Benson (22)
  • David William Birtle (22)
  • Tony Bland (22)
  • Paul David Brady (21)
  • Andrew Mark Brookes (26)
  • Carl Brown (18)
  • David Steven Brown (25)
  • Henry Thomas Burke (47)
  • Peter Andrew Burkett (24)
  • Paul William Carlile (19)
  • Raymond Thomas Chapman (50)
  • Gary Christopher Church (19)
  • Joseph Clark (29)
  • Paul Clark (18)
  • Gary Collins (22)
  • Stephen Paul Copoc (20)
  • Tracey Elizabeth Cox (23)
  • James Philip Delaney (19)
  • Christopher Barry Devonside (18)
  • Christopher Edwards (29)
  • Vincent Michael Fitzsimmons (34)
  • Thomas Steven Fox (21)
  • Jon-Paul Gilhooley (10)
  • Barry Glover (27)
  • Ian Thomas Glover (20)
  • Derrick George Godwin (24)
  • Roy Harry Hamilton (34)
  • Philip Hammond (14)
  • Eric Hankin (33)
  • Gary Harrison (27)
  • Stephen Francis Harrison (31)
  • Peter Andrew Harrison (15)
  • David Hawley (39)
  • James Robert Hennessy (29)
  • Paul Anthony Hewitson (26)
  • Carl Darren Hewitt (17)
  • Nicholas Michael Hewitt (16)
  • Sarah Louise Hicks (19)
  • Victoria Jane Hicks (15)
  • Gordon Rodney Horn (20)
  • Arthur Horrocks (41)
  • Thomas Howard (39)
  • Thomas Anthony Howard (14)
  • Eric George Hughes (42)
  • Alan Johnston (29)
  • Christine Anne Jones (27)
  • Gary Philip Jones (18)
  • Richard Jones (25)
  • Nicholas Peter Joynes (27)
  • Anthony Peter Kelly (29)
  • Michael David Kelly (38)
  • Carl David Lewis (18)
  • David William Mather (19)
  • Brian Christopher Mathews (38)
  • Francis Joseph McAllister (27)
  • John McBrien (18)
  • Marion Hazel McCabe (21)
  • Joseph Daniel McCarthy (21)
  • Peter McDonnell (21)
  • Alan McGlone (28)
  • Keith McGrath (17)
  • Paul Brian Murray (14)
  • Lee Nicol (14)
  • Stephen Francis O'Neill (17)
  • Jonathon Owens (18)
  • William Roy Pemberton (23)
  • Carl William Rimmer (21)
  • David George Rimmer (38 )
  • Graham John Roberts (24)
  • Steven Joseph Robinson (17)
  • Henry Charles Rogers (17)
  • Colin Andrew Hugh William Sefton (23)
  • Inger Shah (38)
  • Paula Ann Smith (26)
  • Adam Edward Spearritt (14)
  • Philip John Steele (15)
  • David Leonard Thomas (23)
  • Patrik John Thompson (35)
  • Peter Reuben Thompson (30)
  • Stuart Paul William Thompson (17)
  • Peter Francis Tootle (21)
  • Christopher James Traynor (26)
  • Martin Kevin Traynor (16)
  • Kevin Tyrrell (15)
  • Colin Wafer (19)
  • Ian David Whelan (19)
  • Martin Kenneth Wild (29)
  • Kevin Daniel Williams (15)
  • Graham John Wright (17)

Kamis, 06 Februari 2014

KILASAN SEJARAH 

THE HOME OF ENGLISH FOOTBALL

Kisah bermula ketika dewan kota Liverpool membangun gereja baru dan sekolah minggu, menggantikan tiga gereja Methodist tua. Breckfield Road North di belahan Everton dipilih sebagai tempat, dan pada Mei 1870 kapel baru yang dinamai St. Domingo ini berdiri.

Pada saat itu gereja adalah pusat aktivitas, dan olahraga merupakan unsur vital dalam kegiatan gereja. Tidak terkecuali di St. Domingo, yang dikuasai komunitas kelas pekerja. Cricket menjadi olahraga favorit serta secara reguler dimainkan.

Namun, cricket hanya bisa dimainkan pada musim panas sajam termasuk bisbol yang juga populer. Sedangkan pada musim dingin Rugby menjadi permainan yang digemari. Sementara sepakbola bisa dimainkan kapan saja dan intensitasnya terus meningkat.

Karena itu beberapa murid dengan berani meminta pada dewan Pendeta untu membentuk sebuah klub, dan ternyata mendapat respon bagus. Pada 1878, berdirilah klub yang bernama St.Domingo Football Club.

Namun, nama itu hanya bertahan setahun. Terjadi pengembangan dan agar klub lebih maju, maka pada 1879 namanya diubah menjadi Everton Football Club. Pertandingan melawan St.Peters pada 23 Desember 1879 merupakan duel pertama di bawah nama baru.

Pada 1880, Everton FC bergabung di wadah Lancashire Association dan bermain hingga ke luar kota. Lapangan publik Stanley Park dijadikan sebagai home base. Tapi pada 1882 terbit peraturan baru yang mengharuskan klub bermain di lapangan tertutup dan akhirnya memaksa Everton harus keluar.

Pada sebuah pertemuan di John Houlding's Sandon Hotel untuk membahas soal lapangan, ternyata sang pemilik hotel, John Houlding, muncul sebagai orang kuat. Pada pertemuan iini juga ditetapkan untuk menyewa lapangan Priory Road.

Houlding inilah yang kemudian mewarnai Everton dan kemudian menjadi 'orang' The Toffess yang menciptakan klub Liverpool. Houlding mempunyai pabrik minuman dan terbilang sukses sebagai pengusaha.

Sebagai mayor klub Everton - yang ditetapkan pada 1897 - Houlding memegang peranan penting dalam berbagai urusan klub. Houlding juga yan gkemudian membawa Everton ke Anfield ketika pemilik Priory Road meminta The Toffess pergi.

Lapangan baru Anfield Road disewa Houlding dari teman sesama pebisnis minuman bernama John Orrell. Pada 28 September 1884, Anfield menjadi saksi pertandingan pertama pada saat Everton menggunduli Earstown 5-0.


Selama lebih dari delapan tahun Everton sukses berkat manajemen dan dana yang dikucurkan Houlding. Pada 1888 Everton menjadi anggota Liga sepakbola setelah tiga tahun sebelumnya bentuk profesionalisme diperkenalkan. Pada 1891, pemain - pemain Everton sudah mendapat bayaran sebesar tiga pound per minggu.

Namun, Houlding yang dikenal sebagai King John, agaknya mulai kebablasan. Houlding merasa dialah pemilik Everton dan sering memaksakan kehendak. Bahkan Houlding mulai menaikkan suku bunga pinjaman kepada klub. Selain itu, ia kerap memaksa pemain untuk menggunakan public house miliknya yang bernama The Standon, sebelum dan sesudah pertandingan.

Bagai tinggal menunggu waktu, muncullah keretakan dan imbasnya sangat spektakuler ketika Orrell mengeluarkan rencana untuk menarik kontrak sewa Anfield. Tapi, rencana itu bisa batal bila ada perubahan - perubahan baru.

Houlding pun mengambil keputusan sendiri untuk mendirikan sebuah perseroan dan membeli Anfield. Pada pertemuan klub, ternyata proposal Houlding menjadi mentah ditangan jajaran Everton, dan sebuah keputusan pahit diambil, Everton eksodus meninggalkan Anfield.

Everton kemudian membeli sebidang tanah dan membangun lapangan yang terletak di Goodison Park. Sementara itu, lapangan Anfield milik Orrell dan Houlding kosong, hanya menyisakan beberapa orang yang masih loyal padanya. Tapi dasar Houlding punya otak bisnis, ia tidak kehabisan akal.

Bila sudah punya lapangan, mengapa tidak mendirikan klub sepak bola? Begitu benaknya mengatakan. Karena itu bersama sisa - sisa Evertonian yang loyal padanya dan tidak meninggalkan Anfield, Houlding membentuk Liverpool FC pada Mei 1892. Dengan bantuan seorang teman bernama John McKenna, yang sangat mengerti sepakbola dan mengetahui persis dimana menemukan pemain, cikal bakal Liverpool mulai terbentuk. Awalnya klub baru ini ingin dinamain "Everton FC and Athletic Grounds Company Limited". Namun, nama tersebut ditolak oleh FA karena membuat kerancuan dengan nama tim Everton yang telah ada lebih dulu.

Pada 3 Juni 1892, perubahan nama resmi diumumkan melalui sertifikat. Jadilah klub baru tersebut bernama Liverpool Football Club and Athletic Grounds Company Limited.

Pada Senin sore di tanggal 1 September 1892, ketika Everton memainkan pertandingan pertamanya di Goodison Park, Liverpool memainkan pula partai pertamanya di Anfield.

Rupanya kisah lama tetap hidup. Tak heran bila terjadi derby Merseyside antara kedua kubu pertarungan selalu menegangkan. Kendati begitu, pada musim 1905/06 kedua tim ini pernah mengawinkan trofi Liga dengan Piala FA untuk kota Liverpool.

Liverpool menggondol Juara Lia sedangkan Everton mempersembahkan Piala FA. Karena catatan ini pula bangsa Inggris merasa beralasan bila kawasan Merseyside disebut sebagai the Home of English Football.